Minggu, 01 Desember 2019

PROSES TERJADINYA HARI KIAMAT DAN TANDA-TANDA DATANGNYA HARI KIAMAT BERDASARKAN  AL-QURAN


AWAL KEDATANGAN HARI KIAMAT

Dijelaskan bahwa datangnya kiamat diawali oleh tiupan sangkakala Israfil. Dua kali Israfil meniupnya, tiupan pertama menghancurkan tatanan alam semesta, sedangkan yang kedua membangkitkan manusia dari kuburnya.
Tiupan pertama Israfil demikian dahsyat hingga seluruh jagat raya kalang kabut dan hancur. Tatanan alam semesta (planet, bintang, galaksi, dan semacamnya) yang bergerak teratur mengitari pusat massanya selama miliaran tahun menjadi kalang kabut tak menentu. Benturan antarbenda langit yang jumlahnya miliaran (bumi, matahari, bulan, dan lainnya) tak terelakkan. Semua itu mengakibatkan ledakan yang sangat dahsyat dan tak pernah terbayangkan. Dalam Alquran dijelaskan,
فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ۝ وَحُمِلَتِ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً۝ فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ۝ وَانشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ۝
Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturano Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuho (Alquran, Surah al-Ḥāqqah/69: 13-16)
فَإِذَا نُقِرَ فِي النَّاقُورِ۝ فَذَٰلِكَ يَوْمَئِذٍ يَوْمٌ عَسِيرٌ۝ عَلَى الْكَافِرِينَ غَيْرُ يَسِيرٍ۝
Maka apabila sangkakala ditiup maka itulah hari yang serba sulit bagi orang-orang kafir tidak mudah. (Alquran, Surah aI-Muddaṡṡir/74: 8-10)
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَن شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ۝
Dan sangkakala pun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah). (Alquran, Surah az-Zumar/ 39: 68)




فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ۝ يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ۝ وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ۝ وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ۝ لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ۝
Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dan dari ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya. (Alquran, Surah ‘Abasa/80: 33-37)
Ar-Rāgib al-Asfahānī dalam AI-Mufradāt menjelaskan bahwa kata aṣ-ṣakhkhah berati suara yang sangat keras dan menggelegar.
وَيَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَمَن فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَن شَاءَ اللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ۝ وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ ۚ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ ۚ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ۝
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (ltulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (Alquran, Surah an–Naml/27: 87-88)
Sains tidak mungkin menggambarkan kondisi kehancuran yang luar biasa pada hari kiamat. Bumi bersama gunung-gunung di atasnya hancur. Langit menjadi lemah, hilang segala keteraturan yang semula menjaganya di orbitnya. Suara gelegarnya mengejutkan penghuni langit dan bumi. Ledakan kehancuran merata di seluruh jagat raya, bukan lagi lokal di suatu daerah, negara, atau benua saja, tetapi seluruh planet, bintang, dan galaksi hancur luluh dengan gelegar ledakan dahsyat tak terkirakan. Semua orang melupakan urusan masing-masing, lari tak tentu arah. Hanya sebagian, yakni orang-orang yang beriman yang dikehendaki Allah, yang tampak tetap tenang menghadapi kematian pada hari kiamat itu. Setelah itu, semua manusia dibangkitkan, semuanya tunduk menghadap Allah menanti hari perhitungan amal-amal mereka.






TANDA-TANDA HARI KIAMAT
Allah berfirman di dalam Alquran. "Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu, kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui," Surah Al-A'rāf: 187.
Dalam buku Tafsir Ilmi dengan tema Kiamat dalam Perspektif Alquran dan Sains, dijelaskan bahwa segala peristiwa pasti diawali dengan munculnya tanda-tanda.
Sebelum gunung berapi meletus misalnya, di sekitar kawasan tersebut biasanya terjadi lebih dulu hal-hal yang merupakan isyaratnya. Tanda-tanda itu seperti udara semakin panas, dedaunan mengering, hewan-hewan turun gunung, munculnya semburan asap dari kawah, dan sebagainya.
Bila peristiwa seperti gunung api meletus itu memiliki tanda-tanda, maka kiamat yang merupakan peristiwa besar juga demikian.
Tentang tanda fisik kiamat di Bumi, bahasan tentang kerusakan di darat dan laut adalah topik yang tidak bisa dilewatkan. Secara kasat mata dapat dirasakan bahwa Bumi semakin rusak. Hal ini bisa dilihat dari hutan yang semakin gundul dan mengakibatkan tanah longsor dan banjir.
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)," bunyi Surah Ar Rum Ayat 41.
Ayat Alquran telah mengungkap mengenai peristiwa kiamat tersebut. "Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya," Surah Az-Zalzalah Ayat 1-2. 
Kata az-Zalzalah (guncangan yang dahsyat) adalah ism masdar (bentuk kata benda) dari zalzala - yuzalzilu - zalzalatan, yang mengguncangkan. Dengan demikian, az-zalzalah berarti guncangan. 
Karena penyebutannya dalam Surah az-Zalzalah diikuti oleh maf'ul mutlaq, maka kata ini dimaknai sebagai guncangan hebat yang terjadi di seluruh penjuru Bumi.

Selain terjadinya guncangan di seluruh penjuru Bumi, salah satu tanda kiamat ialah terbitnya matahari dari arah barat. Para ilmuwan menyadari bahwa jumlah hari dalam setahun menurun dari waktu ke waktu dan menemukan bahwa satu-satunya penjelasan dari penurunan ini adalah penurunan kecepatan rotasi Bumi pada porosnya di depan matahari. 
Proyeksi grafik masa depan dari proses penurunan kecepatan rotasi Bumi mengungkapkan bahwa proses ini akan memaksa Bumi berputar pada arah yang berlawanan dari timur ke barat. Ini adalah salah satu tanda-tanda kiamat besar, seperti nubuat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. 
Rasulullah bersabda, "Tidak akan terjadi Kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat, jika ia telah terbit, lalu manusia menyaksikannya, maka semua orang akan beriman, ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya".